GALIUKIR | CERITA ANAK DESA | DESAKU MASA DEPANKU


DESAKU MASA DEPANKU

Galiukir, itulah nama desaku, yang terletak di kecamatan Pupuan kabupaten Tabanan. Aku terlahir didesa yang amat kaya akan potensi alamnya yang membuatku seakan - akan tidak ingin meninggalkan desa, potensi - potensi tersebut diantaranya potensi di bidang pertanian, potensi seni dan budaya dan juga tidak kalah baru - baru ini berkembang sebuah potensi di bidang pariwisata yaitu adanya sumber mata air panas di desa kami yang mungkin kedepannya akan dijadikan suatu obyek wisata kalau masyarakat ingin desanya maju,apa salahnya kan?


Letak geografis 500 - 1000 meter di atas permukaan laut membuat desa kami sangat cocok untuk pertanian, ya memang kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai petani, maka dari itu kemungkinan besar yang paling tepat untuk dikembangkan adalah obyek agro wisata karena didukung oleh banyak potensi alam yang dimiliki.
Aku dan teman - temanku bercita - cita untuk mewujudkan hal tersebut,kami memiliki semangat tinggi untuk itu,tidak salahkan bagi kita para generasi muda yang ingin memajukan desa. Hal ini kami mulai dari hal yang paling kecil,yaitu melakukan kegiatan bersih - bersih dari memungut sampah, membuat taman, dan juga rencana kami ingin membuat tempat untuk membuang sampah yang ada di sepanjang jalan namun belum terwujud karena dana kami tidak mencukupi, hal ini hanya kami lakukan di sekitaran daerah kami, sayangnya tidak semua anak muda memiliki semangat seperti kami untuk membangun desa, bukannya kami menyombongkan diri, tetapi jika semua anak muda bahkan orang tua ikut mungkin desa kita yang akan terlihat bersih tidak hanya di satu tempat melainkan di sepanjang desa, siapa yang tidak ingin desanya bersih, semua orang pasti menginginkannya, maka dari itu dengan membuat cerita ini kami para generasi muda yang pecinta lingkungan berharap teman - teman ikut serta membantu memelihara kebersihan desa.



Oke singkat cerita, desa kami terdiri dari beberapa banjar ( kalau orang bali yang menyebutnya ), banjar kami terletak sekitar Pura Puseh jadi nama banjar kami adalah banjar puseh, kampung puseh (kampus), begitu julukan yang kami buat. Setiap hari libur kami selalu berkumpul di kampus post kami,karena kami tidak bisa berkumpul setiap hari yang mana kami adalah anak rantau dan juga tempat tinggal kami di rantauan terpisah, jadi untuk berkumpul harus menunggu hari - hari libur. Saat bersama teman - teman ketika aku melihat canda tawa mereka perasaanku sangat bahagia, sehingga timbul sebuah ide untuk membuat nama bagi kelompok kami "Puseh Generation" nama kelompok kami. Pembentukan kelompok ini tidak terlepas dari peranan penuntun kami yaitu orang yang kami hormati,banggakan dan kami teladani, beliau adalah orang tua yang selalu mensuport apa yang ingin kami lakukan untuk desa (nama beliau kalian pasti sudah tahu)



Mungkin ada teman - teman yang melintas melalui pemukiman kami agak heran atau bingung melihat kegiatan - kegiatan yang kami lakukan, tapi kami tidak perduli tentang itu, ini adalah pemukiman kami jadi kami wajib dan berhak untuk memelihara kebersihan lingkungan kami banyak orang yang memberikan komentar - komentar kepada kami akan tetapi lihatlah sekarang dari kegigihan kami untuk menciptakan lingkungan desa yang bersih sudah mulai ditiru oleh masyarakat lainnya inilah kebanggan kami melihat penduduk desa begitu semangat bergotong royong untuk membangun desa. Sempat saya survei keliling desa untuk melihat - lihat kegiatan masyarakat, tidak hanya orang tua yang melakukan kegiatan pembersihan lingkungan anak kecilpun ikut melakukan kegiatan ini "wahhh jika kegiatan ini berlanjut jangka panjang apa yang akan terjadi ayo tebak kalain pasti sudah menebaknya"

Kalian pasti bosan jika saya hanya membahas soal kebersihan saja, nah disini juga akan saya bahas tentang rencana desa yang katanya akan membangun taman desa berdasarkan ekonomi sosial dan budaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, rencana ini sudah lama dipikirkan oleh seorang arsitek yang kebetulan juga tinggal di desa ini dan ingin mengabdi untuk desa. Sempat juga saya wawancarai beliau mengapa timbul niat untuk membangun hal tersebut, lalu beliau menjelaskan dengan detail " Rencana pembangunan Penataan Taman Desa ini sebelumnya saya buat karena saya gelisah melihat pembangunan desa kita kurang tertata dengan baik, karena saya seorang arsitek saya ingin memberikan solusi - solusi pengembangan insfrastruktur,namun setelah lama saya berpikir dan melihat kondisi desa yang tidak begitu terawat insfrasturturnya  dan juga ada sebuah potensi untuk dikembangkan rencana ini saya ajukan ke kepala desa dengan alasan ingin merawat dan mengembangkan  insfrastruktur desa, awalnya saya ragu argumen saya dapat di terima atau tidak karena kebetulan biaya untuk membangun ini tidaklah sedikit, akhirnya tanpa berpikir panjang kepala desa menyetujui rencana pembangunan ini, saya terkejut dengan persetujuan beliau, beliaupun memberikan alsannya, sudah lama beliau ingin melihat dan menerima saran dari generasi muda yang begitu antusias untuk memajukan desanya, beliau sangat bangga akan kemauan anak muda untuk memajukan desa. Disamping itu untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan dari masyaratakat. Dalam UU Desa No 6 Tahun 2014, selain mengakui hukum adat juga memperkenalkan lembaga baru yang disebut Musyawarah Desa yang merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh BPD, pemerintah Desa , Unsur Masyarakat desa untuk membicarakan hal - hal yang strategis. Perencanaan desa diselenggarakan dengan mengikutsertakan masyarakat desa melalui Musrenbang Desa, yang akan menetapkan prioritas desa,program, kegiatan dan kebutuhan pembangunan desa yang di danai oleh APBDdesa,swadyaya masyarakat, APBD kabupaten. Pembangunan desa diselenggarakan dengan semangat gotong royong serta memanfaatkan kearifan lokal dan SDA desa. Kebersamaan dan kohesivitas akan lebih mudah  direalisasikan jika di tegakkan prinsip transparansi. Masyarakat desa berhak mendapatkan informasi dan melakukan pemantauan mengenai rencana dan pelaksanaan pembangunan desa, oleh karena itu perlu dikembangkan sistem informasi yang dapat diakses oleh masyarakat desa dan semua pemangku."


Lanjut beliau "Disana disebutkan swadyaya masyarakat tetapi saya tidak ingin masyarakat mengeluarkan uang pribadi untuk ini melainkan menyumbangkan tenaga agar nantinya masyarakat kagum bahwa mereka juga ikutserta membangun infrastuktur ini. Saya ingin ini terwujud karena saya ingin menikmati masa tua yang nyaman di desa,kita membangun desa untuk anak cucu kita agar kelak merekalah yang akan meneruskan untuk selalu memperdulikan desa, dengan adanya pembangunan infrastruktur dan tempat - tempat yang bisa memberi pemasukan bagi desa diharapkan dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan juga mampu membentuk manajemen desa yang baik. Begitu banyak yang beliau katakan namun hanya itu yang bisa saya tuliskan disini terkait karena beliau tidak terlalu ingin menghumbar - humbar.

"Baiklah teman untuk mempersingkat cerita karena jari penulis sudah mulai lelah dan juga karena kurang pendamping untuk menemani saat mengetik,,, lol ,,,, hanya gurauan"
Yah begitulah keadaan desa kami yang awalnya tidak ada yang perduli dengan kebersihan lingkungan desa,kini masyarakat sudah mulai sadar akan betapa pentingnya kebersihan itu disamping indah dipandang mata "seindah memandang pujaan hati", juga mampu memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi kita semua, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat adalah kewajiban dan tanggung jawab kita semua termasuk juga pemerintah, bila semua pihak saling bekerjasama maka akan lebih mudah dan cepat menciptakan lingkungan bersih yang kita idamkan. Lingkungan membawa berbagai dampak bagi kehidupan manusia, baik itu lingkungan yang kotor maupun lingkungan yang bersih maka dari itu mari kita menjaga lingkungan kita bersama - sama.



Terkait cerita diatas Desa kami juga memiliki sebuah obyek yang bisa dikatakan obyek wisata desa,yaitu sebuah mata air panas yang sempat booming sebelum bulan maret 2017 saya kira, ketika akses untuk menuju mata air panas ini sudah selesai diperlebar dan juga batu - batu besar yang ada di sungai sudah di pindahkan banyak masyarakat yang menuju ke tempat ini untuk melihat kondisinya termasuk kami anak - anak juga kesana karena saking penasarannya ( untuk ceritanya bisa cek disini )
Namun setelah sekian lama sekarang mulai tidak terdengar lagi kabar dari mata air panas ini begitu disayangkan potensi alam yang kita miliki hanya dinikmati sekejap oleh pengunjung dan hilang dari perbincangan masyarakat entah apa penyembabnya, dengan demikian kami anak muda sangat ingin mengembaliakn keramaian tempat tersebut tetapi kami tidak punya suatu ide agar tempat tersebut banyak dikunjungi oleh masyarakat sekitar atau bahkan tourist luar negeri kalau bisa alangkah bagusnya jika ada investor yang mau mengelola tempat itu. Mungkin teman - teman ada yang mempunyai ide untuk mengembangkan obyek tersebut silahkan isi komentar dibawah!

Hanya sekian yang bisa saya tuliskan dalam cerita kali ini terimakasih telah membaca tulisan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ataupun kata - kata didalamnya saya selaku penulis mohon maaf sebesar - besarnya, cerita ini hanya sebuah pikiran yang ingin dituangkan oleh penulis karena penulis tidak bisa menampung semua ini dan perlunya kritikan dari pembaca agar kelak penulis bisa membuat tulisan yang lebih baik lagi, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih


"SALAM ANAK DESA"
@puseh_generation
#menyama




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galiukir | cerita anak desa | Indahnya Alamku

Puseh Generation